Idul Fitri 2025 Mau Sholat Ied Tanggal 30 atau 31 ?
Lebaran atau Idul Fitri 2025 di Arab Saudi juga menjadi perhatian, apakah akan dirayakan pada Minggu, 30 Maret ataukah Senin, 31 Maret?

Sholat Idul Fitri adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada hari raya Idul Fitri, tepatnya pada tanggal 1 Syawal. Meskipun sholat ini tampak sederhana, terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaannya di berbagai tempat dan waktu. Dikesempatan kali ini kami akan membahas perbedaan-perbedaan tersebut agar kita dapat memahami dan mengamalkannya sesuai dengan ajaran Islam.
1. Tanggal Pelaksanaan
Dalam beberapa kasus, terdapat perbedaan dalam penetapan tanggal Idul Fitri di berbagai negara atau bahkan dalam satu negara. Misalnya, ada yang melaksanakan sholat Ied pada tanggal 30 dan ada yang pada tanggal 31, tergantung pada metode rukyatul hilal (pengamatan bulan) dan hisab (perhitungan astronomi) yang digunakan oleh masing-masing otoritas keagamaan.
Lebaran atau Idul Fitri 2025 di Arab Saudi juga menjadi perhatian, apakah akan dirayakan pada Minggu, 30 Maret ataukah Senin, 31 Maret? Hal ini penting diketahui karena Arab Saudi, seperti juga negara-negara Arab lainnya, memulai ibadah puasa pada Sabtu, 1 Maret 2025, yang sama dengan hari pertama puasa di Indonesia. Apakah pada tahun ini Arab Saudi akan merayakan Idul Fitri pada tanggal yang sama dengan Indonesia ataukah berbeda? Perbedaan ini kerap terjadi akibat perbedaan metode penentuan awal bulan dalam kalender Islam.
Langsung Saja Penetapan tanggal 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 di Indonesia dapat berbeda antara Pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU) karena perbedaan metode penentuan awal bulan dalam kalender Hijriah. Berikut penjelasan detail mengenai penetapan tersebut:
Muhammadiyah
Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu perhitungan astronomi untuk menentukan posisi bulan. Berdasarkan perhitungan ini, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa :
-
1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 M.
-
1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 M.
Penetapan ini tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.
Pemerintah Indonesia
Pemerintah, melalui Kementerian Agama (Kemenag), menetapkan awal bulan Hijriah berdasarkan metode rukyatul hilal (pengamatan hilal) yang dikonfirmasi dengan hisab (perhitungan astronomi). Penetapan ini dilakukan dalam Sidang Isbat yang biasanya dilaksanakan pada tanggal 29 bulan berjalan dalam kalender Hijriah. Untuk penetapan 1 Syawal 1446 H, Kemenag dijadwalkan menggelar Sidang Isbat pada Sabtu, 29 Maret 2025 M.
Meskipun tanggal pastinya akan diumumkan setelah Sidang Isbat, terdapat potensi bahwa penetapan 1 Syawal 1446 H oleh Pemerintah akan bertepatan dengan tanggal yang ditetapkan oleh Muhammadiyah, yaitu Senin, 31 Maret 2025 M.
Nahdlatul Ulama (NU)
NU mengutamakan metode rukyatul hilal dalam menentukan awal bulan Hijriah, dengan hisab sebagai alat bantu. Hingga saat ini, NU belum secara resmi menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 H. Penetapan akan dilakukan setelah pengamatan hilal pada tanggal 29 Ramadan 1446 H, yang bertepatan dengan Sabtu, 29 Maret 2025 M. Jika hilal terlihat pada tanggal tersebut, maka 1 Syawal akan jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025 M. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari (istikmal), sehingga 1 Syawal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 M.
Perbedaan metode penentuan awal bulan Hijriah antara Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU dapat menyebabkan perbedaan tanggal perayaan Idul Fitri. Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1446 H pada Senin, 31 Maret 2025 M. Pemerintah akan menetapkan tanggal tersebut melalui Sidang Isbat pada 29 Maret 2025 M, dengan potensi penetapan yang sama dengan Muhammadiyah. Sementara itu, NU akan menetapkan tanggal berdasarkan hasil rukyatul hilal pada 29 Maret 2025 M.
2. Waktu Pelaksanaan Sholat
Waktu pelaksanaan sholat Idul Fitri disunnahkan untuk diakhirkan, memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk membayar zakat fitrah dan makan terlebih dahulu sebelum sholat. Biasanya, sholat Idul Fitri dilakukan antara pukul 06.00 hingga 08.00 waktu setempat.
3. Anjuran Makan Sebelum Sholat
Salah satu sunnah yang dianjurkan sebelum sholat Idul Fitri adalah makan terlebih dahulu, biasanya dengan kurma atau makanan ringan, sebagai tanda berbuka setelah sebulan berpuasa.
4. Takbir
Takbir Idul Fitri dimulai sejak malam sebelum hari raya hingga sebelum pelaksanaan sholat. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak takbir di rumah, masjid, maupun tempat-tempat umum sebagai bentuk syiar Islam.
5. Isi Khutbah
Khutbah setelah sholat Idul Fitri biasanya membahas tentang kemenangan setelah berpuasa, pentingnya zakat fitrah, serta ajakan untuk meningkatkan ketakwaan. Khutbah ini menjadi bagian penting dalam perayaan Idul Fitri, mengingatkan umat Muslim untuk tetap menjaga amal ibadah setelah Ramadhan.
Memahami perbedaan dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri membantu umat Muslim dalam melaksanakan ibadah dengan lebih khusyuk dan sesuai sunnah. Dengan mengetahui waktu pelaksanaan, anjuran sebelum sholat, serta makna di baliknya, kita dapat lebih memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan baik.
Selain itu, perbedaan dalam penetapan tanggal hari raya juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Umat Muslim hendaknya tetap saling menghormati meskipun terdapat perbedaan dalam pelaksanaan sholat Ied berdasarkan metode penentuan kalender Islam yang digunakan.
Umat Muslim di Indonesia diharapkan untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan ini, serta mengikuti keputusan dari otoritas keagamaan masing-masing dalam merayakan Idul Fitri.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan keislaman kita semua. Jangan lupa untuk selalu mengikuti sunnah Rasulullah dalam setiap pelaksanaan ibadah. Selamat merayakan hari raya, semoga kita selalu diberkahi oleh Allah SWT. Aamiin.