Jika kamu pernah jalan-jalan ke wilayah Nordik seperti Swedia, Norwegia, atau Denmark, kamu pasti akan menemukan berbagai jenis cemilan yang bikin heran. Mulai dari yang berbau tajam hingga tekstur yang bikin bingung, cemilan khas Skandinavia memang punya keunikan tersendiri. Meski terdengar aneh di lidah kita, nyatanya camilan-camilan ini sangat dicintai di negaranya sendiri. Penasaran? Yuk, kita kulik lebih dalam! Untuk info lengkap seputar cemilan unik dari berbagai belahan dunia, kamu juga bisa mampir ke https://ngemilaja.id/, situs keren yang ngebahas semua hal soal ngemil.
1. Salmiakki: Permen Rasa Amoniak yang Dicintai Orang Finlandia
Kalau kamu penggemar permen manis, sepertinya Salmiakki bakal jadi tantangan berat. Permen hitam pekat ini terbuat dari ekstrak akar manis (licorice) dan amonium klorida, yang memberikan rasa asin, pahit, dan sedikit menyengat di hidung. Di Finlandia, Salmiakki bukan cuma cemilan, tapi semacam simbol budaya. Anehnya, walaupun rasanya bisa dibilang "agak ekstrem" untuk lidah orang luar, Salmiakki sangat digemari—bahkan sering dijadikan rasa untuk es krim, vodka, dan bahkan saus salad!
2. Smørrebrød: Roti Terbuka dengan Topping Aneka Rasa
Dari Denmark, kita punya cemilan klasik bernama Smørrebrød. Ini bukan sekadar roti biasa. Bayangkan selembar roti gandum hitam (rugbrød) yang diselimuti dengan aneka topping seperti ikan haring asap, telur rebus, acar mentimun, dan saus mustard. Kombinasi rasanya memang kompleks, ada asin, asam, gurih, dan sedikit manis. Tapi justru itu yang membuatnya spesial. Orang Denmark biasanya menyantap Smørrebrød saat makan siang atau sebagai kudapan santai di sore hari.
3. Kaviar dari Tube: Pasta Ikan yang Jadi Cinta Lama
Bagi orang Swedia, sarapan tanpa Kalles Kaviar rasanya kurang afdol. Ini adalah pasta ikan (biasanya dari telur ikan cod) yang dikemas dalam tube seperti pasta gigi. Rasa kaviar ini asin dan tajam, dengan aroma laut yang khas. Biasanya disantap bersama telur rebus di atas roti panggang. Bagi banyak orang luar, bau dan rasa pasta ini bisa dibilang cukup "menantang", tapi buat masyarakat lokal, ini adalah comfort food yang membawa nostalgia.
4. Brunost: Keju Coklat dari Norwegia
Keju biasanya asin dan creamy, tapi tidak dengan Brunost. Keju asal Norwegia ini berwarna coklat dan rasanya cenderung manis, seperti karamel. Terbuat dari whey (cairan sisa produksi keju), krim, dan susu yang direbus lama hingga gula alaminya mengkaramelisasi, Brunost menjadi keju unik yang sering dijadikan olesan roti atau diparut di atas wafel. Bagi yang pertama kali mencobanya, rasa manisnya bisa bikin bingung—ini keju atau permen?
5. Räkor: Udang Rebus sebagai Cemilan Malam
Di Swedia, makan malam santai bisa berarti duduk bersama keluarga sambil ngemil udang rebus (räkor). Udang ini biasanya disantap dingin, langsung dari cangkangnya, dan dicelupkan ke saus aioli atau mayones lemon. Rasanya segar dan asin, cocok dipadukan dengan roti dan bir ringan. Meski di Indonesia kita jarang ngemil seafood mentah, di Skandinavia, ini justru jadi favorit sepanjang musim panas.
Cemilan yang Beda Tapi Dicinta
Satu hal yang menarik dari cemilan Skandinavia adalah bagaimana makanan-makanan yang terkesan asing atau bahkan aneh bagi kita, bisa jadi sangat disukai dan bahkan membentuk identitas budaya bagi masyarakat setempat. Di balik rasa yang tak biasa, ada sejarah, tradisi, dan cerita keluarga yang mengikat camilan-camilan ini dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Jadi, meski awalnya kamu mungkin merasa "kok begini banget sih rasanya?", jangan buru-buru menolak. Siapa tahu setelah mencicipi beberapa kali, kamu malah jatuh cinta sama Salmiakki atau Brunost. Dunia ngemil itu luas, dan Skandinavia adalah buktinya!
Bonus: Tips Menjelajah Cita Rasa Skandinavia