Halo, sobat pembaca! Aku, sebagai admin di sini, ingin berbagi kabar yang cukup mengejutkan. Bangkrutnya Sritex menjadi pukulan besar bagi industri tekstil nasional. PT Sri Rejeki Isman Tbk atau yang lebih dikenal sebagai Sritex, salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang pada 21 Oktober 2024. Keputusan ini tentu berdampak besar bagi ribuan karyawan yang bergantung pada perusahaan ini.
Penyebab Bangkrutnya Sritex
Sejak beberapa tahun terakhir, bangkrutnya Sritex sudah mulai terlihat dari kondisi keuangan perusahaan yang terus memburuk. Utang menumpuk hingga Rp 32,6 triliun, menyebabkan perusahaan tidak mampu lagi bertahan. Tim kurator yang ditunjuk pengadilan menilai bahwa operasional pabrik yang tidak menguntungkan lebih baik dihentikan daripada terus merugi.
Dampak PHK Massal akibat Kebangkrutan Sritex
Salah satu konsekuensi terbesar dari bangkrutnya Sritex adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal. Ribuan buruh yang telah bertahun-tahun menggantungkan hidupnya pada Sritex kini harus menghadapi ketidakpastian ekonomi. Banyak dari mereka masih berharap adanya solusi terbaik, tetapi hingga kini, langkah pemberesan aset menjadi fokus utama sebelum proses PHK benar-benar dijalankan.
Beberapa anak perusahaan Sritex juga terdampak dan telah melakukan PHK massal, di antaranya:
PT Bitratex Industries – Sebanyak 660 karyawan terkena PHK.
PT Sinar Pantja Djaja – Sebanyak 340 karyawan terdampak PHK.
PT Primayudha Mandirijaya – Juga mengalami pemangkasan karyawan sebelum pailit.
Secara keseluruhan, lebih dari 11.000 karyawan Sritex di berbagai lokasi masih menunggu kepastian terkait nasib mereka.
Yang menarik, beberapa karyawan di PT Bitratex Industries justru lebih memilih di-PHK daripada mempertahankan keberlangsungan usaha yang tidak lagi menjamin kepastian kerja. Mereka berharap dengan adanya PHK, hak pesangon dan jaminan hari tua dari BPJS dapat segera diklaim.
Dampak Besar Bangkrutnya Sritex pada Industri Tekstil Indonesia
Bangkrutnya Sritex menjadi peringatan besar bagi industri tekstil di Indonesia. Persaingan global yang semakin ketat, tekanan ekonomi, serta kebijakan impor bahan baku yang tidak mendukung industri dalam negeri, menjadi tantangan berat yang harus dihadapi. Dengan bangkrutnya Sritex, masa depan industri ini semakin tidak menentu. Apakah akan ada kebijakan yang dapat menyelamatkan sektor tekstil dalam negeri?
Aku sebagai admin tentu ikut prihatin dengan kondisi ini. Semoga ada solusi terbaik bagi para pekerja dan industri tekstil Indonesia bisa bangkit kembali. Bagaimana pendapat kalian tentang bangkrutnya Sritex? Yuk, diskusi di kolom komentar!