Tidur yang baik adalah salah satu kunci terpenting untuk menjaga kesehatan tubuh. Tidur yang baik menawarkan manfaat terbaik untuk kesehatan fisik, mental dan emosional. Saat Anda tidur, tubuh memiliki kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan diri. Tidur juga menawarkan manfaat berikut:
Memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda.
Tidur juga berperan dalam perkembangan sistem kekebalan tubuh. Tanpa tidur yang cukup, tubuh kita memproduksi sitokin – protein yang dapat menyerang infeksi dan peradangan – dalam jumlah yang lebih kecil dari seharusnya. Ketika tubuh kita kekurangan sitokin, sistem kekebalan kita lemah, membuat kita rentan terhadap infeksi dan penyakit. Tanpa tidur yang cukup, sel-sel imun kita juga lambat pulih, sehingga saat kita sakit, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Di tengah kesibukan aktivitas sehari-hari, banyak orang yang menyepelekan pentingnya tidur yang cukup. Jika Anda tidak mengantuk atau sangat lelah, Anda bisa menunda tidur. Padahal, kurang tidur bisa mengganggu kesehatan mental Anda, termasuk stres, kecemasan, atau depresi. Selama tidur, seseorang melewati lima tahap penting. Langkah pertama adalah otak melambat sehingga tubuh menjadi rileks. Pada tahap kedua, Anda biasanya tidak mendengar atau bereaksi terhadap suara-suara di sekitar Anda karena pikiran Anda telah "beralih" ke alam bawah sadar. Nah, pada tahap ketiga dan keempat, tubuh Anda melakukan berbagai perbaikan fisik. Sel darah putih bekerja keras untuk memperbaiki kerusakan sel di seluruh bagian tubuh. Jika Anda tidak mencapai tahap ketiga dan keempat, Anda menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Kemudian, setelah sekitar 90 menit, Anda masuk ke tahap kelima, yaitu REM (rapid eye movement). REM, atau tidur nyenyak, biasanya disertai dengan mimpi, tetapi hal ini mungkin tidak dapat dilakukan. Di sinilah otak "memperbaiki" semua masalah mental Anda.
Perbaiki fungsi memori.
Tidur yang cukup juga dapat mengoptimalkan fungsi otak kita, terutama dalam hal memori dan fungsi belajar. Tanpa tidur yang cukup, otak sulit berkonsentrasi. Otak juga kesulitan menyimpan ingatan, sehingga lama kelamaan kita kesulitan mengingat.
Meningkatkan pertumbuhan sel.
Menjaga kebiasaan tidur baik dari segi frekuensi maupun kualitasnya berpengaruh positif terhadap peningkatan daya tahan tubuh. Diketahui bahwa melambatnya kerja tubuh saat tidur dapat memberikan kesempatan pada sel penyembuh untuk memperbaiki sel yang rusak. Para ilmuwan telah lama menyadari pentingnya tidur dalam memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Hormon pertumbuhan ini diproduksi saat tidur. Sedangkan hormon yang merangsang keluarnya hormon pertumbuhan adalah growth hormone-releasing hormone (GHRH).
Perbaikan jaringan dan regenerasi otot.
Tidur setelah olahraga dapat mendukung pemulihan otot. Saat Anda tidur, kelenjar pituitari melepaskan hormon pertumbuhan, yang dibutuhkan otot Anda untuk memperbaiki dan membangun jaringan. Ini penting untuk pertumbuhan otot, kinerja atletik, dan menuai manfaat Produktivitas
Penelitian menunjukkan bahwa tidur dapat meningkatkan produktivitas, tidak hanya produktivitas tidur juga dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepercayaan diri Tidur bukan lagi tanda kemalasan, melainkan alat lain yang dapat kita gunakan untuk membuat diri kita lebih produktif dalam hidup
Meningkatkan performa olahraga. Istirahat yang cukup juga menjadi salah satu penunjang aktivitas selama latihan, mengingat kurang tidur dapat melemahkan sintesis protein otot. Waktu istirahat yang dianjurkan adalah 7-8 jam tidur.Pada sebuah penelitian, hasil sintesis protein otot responden yang tidur selama 8 jam lebih baik daripada yang tidur selama 4 jam. Pola tidur yang konsisten membantu Anda memaksimalkan semua manfaat ini.
Tidur satu sampai dua jam pun dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan fisik kita. Secara umum, orang yang kurang tidur dapat mengalami gejala berikut:
- Sulit berkonsentrasi
- Pikun
- Kehilangan motivasi
- Temperamen
- Kantuk sepanjang hari.
Dalam jangka panjang, kurang tidur dapat menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Padahal, kurang tidur bisa menyebabkan depresi dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola tidur kita memengaruhi gula darah, hormon yang mengatur nafsu makan, dan bahkan persepsi otak terhadap makanan berkalori tinggi.
Sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam The Annals of Internal Medicine menambah bukti, terutama pada tingkat sel. Kurang tidur mengurangi kemampuan sel lemak untuk merespon insulin, hormon yang mengatur metabolisme dan berperan penting dalam diabetes.

Harga : *Belum termasuk Ongkos kirim